
KEDIRI.
Pemberian bantuan sosial kepada yatim piatu dan tali asih untuk
Ketua RT yang purna tugas, dilangsungkan secara bersamaan saat
pengajian dalam rangka Isra’ Mi’raj. Pengajian yang diadakan di
balai Kelurahan Jamsaren Kecamatan Pesantren ini diikuti
Danramil Pesantren Kapten Arm Nur Solikin, Wakapolsek Pesantren
AKP Iwan Setiawan ,Sekretaris Kecamatan Pesantren Siti Aminah
dan Kepala Kelurahan Jamsaren Zaenuri, sedangkan ceramah
disampaikan langsung K.H.Zubaduzaman atau akrab disapa Gus Bad,
senin (16/04/2018)
Sebelum pengajian dimulai, Kapten Arm Nur
Solikin menjelaskan seputar keterkaitan TNI dengan segala
aktifitas yang berlatarbelakang keagamaan. Menurutnya, apapun
kegiatan keagamaan itu, baik Islam, Kristen ,Budha maupun
Hindu, TNI sangat dekat dengan semua tokoh agama dari manapun
asalnya.
“Kita selalu hadir untuk menjaga toleransi
antar umat beragama. Menjaga kerukunan antar umat beragama
,sama halnya memelihara persatuan dan kesatuan. Kita tidak
boleh mudah terprovokasi, tidak boleh mudah di adu domba,
karena kita ini hakekatnya satu bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, di Kediri ini banyak Masjid,
banyak juga Gereja, Pura maupun Vihara, tetapi semua hidup
tentram, tidak ada gesekan ataupun tindakan yang berbau
intoleransi. Untuk itu, ia berharap, semua itu tetap
terpelihara dengan baik, jangan sampai warga Kediri terkoyak
karena suat perbedaan.
Sementara itu, Zaenuri menjelaskan pemberian
tali asih kepada Ketua RT yang purna tugas. Menurutnya,
pemberian tali asih itu semata-mata rasa terima kasih atas
pengabdian yang tak terukut selama menjabat sebagai Ketua RT.
Dirinya mengakui, bahwa tali asih ini tidak setara dengan apa
yang sudah diperbuat seorang Ketua RT, tetapi yang dimaksud
bukan nilainya, tetapi kepedulian dan penghormatan atas
kinerjanya selama ini.
Dalam tausiyahnya, Gus Bad menjelaskan
seputar kronologi Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW, sekaligus
keterkaitannya dengan teladan yang bisa didapat umatnya. Selain
itu, setiap umatnya, harus mampu melewati segala permasalahan
dengan dilandasi iman.